Charcacter 3D

character ini dibuat dengan mengunakan software 3D max 2009. pembuatan character ini dengan menggunakan metode pembuatan setengah anggota badan terlebih dahulu.
langkah pertama adalah penambahan vertex pada bentuk kubus dasar, kemudian vertex yang sudah ditambah ditumbuhkan menjadi bagian-bagian tubuh setelah selesai bagian badan yang setengah tersebut disemetrikan selanjutnya diperhalus
Karakter ini merupakan pahlawan bagi bumi dalam menghadapi serangan-serangan dari luar angkasa. karakter ini mempunyai watak baik, jujur dan suka menolong. karakter ini berasal dari sebuah batu yang terkena radiasi nuklir di rusia (chernobile). kemudian batu tersebut mengalami suatu perubahan warna, menjadi hijau. setelah itu batu tersebut pecah akibat kikisan dari air hujan selama berpuluh-puluh tahun. terdapat didalamnya sebuah makhluk berwarna hijau dan bermata merah. makhluk ini bernama Ogleg maskaev.

tampak depan

character yang sudah selesai bisa di download disini:
http://www.indowebster.com/alien_ijo.html

LA PAA 3 algoritma brute force

contoh coding algoritma brute force
compiler : C++

#include
#include
#include

void prima (),bsort(),kalimatriks();

main()
{
start :
int x;
clrscr();
printf (“\n \t Algoritma Brute Force \n”);
printf (“\n ==========================================”);
printf (“\n \t Pencarian Bilangan Prima”);
printf (“\n \t Sorting Bilangan”);
printf (“\n \t Perkalian Matrix”);
printf (“\n \t Exit “);
printf (“\n ========================================= \n”);
printf (“\n Masukkan Pilihan (1-4) : “);
scanf (“%d”,&x);
if (x<=4)
switch (x)
{
case 1: prima ();
goto start;
case 2: bsort();
goto start;
case 3: kalimatriks();
goto start;
case 4: return 0;
}
else
{
clrscr ();
printf ("\n Anda salah memasukkan nilai ");
printf("\n");
goto start;
}
return 0;
}

void prima ()
{
int bil,j;
clrscr();
printf ("Masukkan Data Yang Ingin Diinput: ");
scanf("%d",&bil);
for(j=2;j0)&&(j%3>0)&&(j%5>0)&&(j%7>0) || (j==2)||(j==3)||(j==5)||(j==7))
printf (“%i “,j);
}
getch();
}

void bsort()
{
int i,j,temp,n,bil[100];
clrscr();
printf (“Masukkan jumlah bilangan: ” );
scanf (“%d”,&n);
for(i=0;i<n;i++)
{
printf ("Bilangan ke-%d \t: ",i+1);
scanf ("%d",&bil[i]);
}
printf ("\n");
for(i=0;ii;j–)
{
if (bil[i] > bil[j])
{
temp = bil[i];
bil[i] = bil[j];
bil[j] = temp;
}
}
}
printf (“Sorting:”);
for(i=0;i<n;i++)
{
printf ("%d",bil[i]);
if (i!= n-1)
{
printf (",");
}
}
getch();
}

void kalimatriks()
{
int i,j,k,temp,ordo,ma[10][10],mb[10][10],mc[10][10];
clrscr();
printf ("Masukkan Ordo Matriks: ");
scanf ("%d",&ordo);
printf ("Matriks A:");
for(i=0;i<ordo;i++)
{
for(j=0;j<ordo;j++)
{
gotoxy((j+1)*5,i+3);
scanf ("%d",&ma[i][j]);
}
}
printf ("\n");
printf ("Matriks B:");
for(i=0;i<ordo;i++)
{
for(j=0;j<ordo;j++)
{
gotoxy((j+1)*5,i+5+ordo);
scanf ("%d",&mb[i][j]);
}
}
for(i=0;i<ordo;i++)
{
for(j=0;j<ordo;j++)
{
temp = 0;
for(k=0;k<ordo;k++)
{
temp += ma[i][k] * mb[k][j];
}
mc[i][j] = temp;
}
}
printf ("\n");
printf ("Hasil MAtriks A * Matriks B: ");
for(i=0;i<ordo;i++)
{
for(j=0;j<ordo;j++)
{
gotoxy((j+1)*5,i+7+ordo*2);
printf ("%d", mc[i][j]);
}
}
getch();
}